Monday, April 13, 2015

Arab Saudi dan Salafi Wahabi Mahu Hancurkan Makam Nabi

Arab Saudi dan Salafi Wahabi Mau Hancurkan Makam Nabi?
Assalamu’alaikum wr wb,

Pertama memang beredar berita bahwa Arab Saudi akan membongkar makam Nabi. Berita2 ada di bawah. Seorang teman yang ke Arab Saudi juga mengkonfirmasi bahwa Arab Saudi membagikan Kuesioner yang meminta pendapat kalau makam Rasul dipindah dan rumah tempat Rasul lahir dan juga rumah Siti Khadijah mau dibongkar katanya takut dikultuskan. Apa rekan2 lain dapat kuesioner serupa?

Wahabi sudah pernah membongkar makam sahabat Nabi Ibnu ‘Abbas dan Zaid bin Khoththob dgn alasan memerangi kemusyrikan karena menuduh ummat Islam yang ziarah kubur sesuai sunnah Nabi sebagai musyrik penyembah kuburan.
Padahal jika kita tidak su’u zhon, niscaya itu tidak syirik. Saat Allah meminta Iblis sujud kepada Nabi Adam, itu bukan syirik.
Saat Nabi Muhammad, Umar, dan ummat Islam mencium Hajarul Aswad, itu bukan syirik karena mereka menyembah Allah.
Saat orang2 sholat jenazah dan menghadap jenazah, orang yang su’u zhon menganggap orang2 itu menyembah jenazah. Padahal bukan. Tapi mensholati jenazah.
Saat orang2 berkunjung ke kuburan dan berdoa, mereka itu berdoa minta kepada Allah. Bukan kepada kuburan. Bahkan yang tawassul pun sebetulnya meminta didoakan kepada Allah. Sama halnya seperti kita bilang “Tolong doain ya” saat kita minta orang lain mendoakan kita. Itu minta doanya tetap kepada Allah. Bukan Syirik.

Saya harap semua ummat Islam yang cinta Nabi menentang rencana Arab Saudi dan Salafi Wahabi yang ingin menghancurkan makam Nabi.

Saya harap para pejabat Islam dan para ulama memprotes keras Raja Arab Saudi dan Dubes2 Arab Saudi.

Mohon sebarkan ke yang lain…

Silahkan baca:

Arab Saudi Mau Pindahkan Makam Nabi Muhammad SAW?

HT: Kemarin juga mereka menyebarkan kuisener yang meminta pendapat kalau makam Rasul dipindah dan rumah tempat Rasul lahir dan juga rumah Siti Khadijah mau dibongkar katanya takut dikultuskan …. waktu itu saya usulnya makam Rasul tetap disitu tapi jadi diluar mesjid nabawi …

AN: Kalau sampai membongkar dan memindahkan makam Rasul, berarti Wahabi itu betul2 buatan Zionis Inggris pak. Rumah Nabi di Mekkah dan Rumah Siti Khadijah di Mekkah sudah mereka hancurkan dan diganti dgn Hotel2 Hilton, Sheraton, segala macam. Sepertinya jejak2 Nabi mau mereka hapus seolah2 nanti Nabi Muhammad tidak pernah lahir.

http://kabarislam.wordpress.com/2012/01/04/salafi-wahabi-memecah-belah-islam-dari-dalam/

HT: Kalau rumah tempat Nabi dilahirkan masih ada walaupun seperti kurang terpelihara dan dijadikan perpustakaan tapi dibandingkan dengan istana raja disebelahnya ya jauh banget … makanya saya menentang sekali pemindahan makam Rasul dan lebih menuntut merombak Mesjid Nabawi hanya sampai roudoh bukan sampai babu salam

AN: Sunnah Nabi itu adalah Ziarah Kubur. Bukan membongkar kuburan. Apalagi kuburan Nabi Muhammad. Orang ziarah kubur, dikira menyembah kuburan. Harusnya justru pembangunan masjid itulah yang diatur agar justru tidak menghancurkan kuburan Nabi Muhammad. Wahabi lagi testing the water: Dari Buraidah r.a., katanya: “Nabi s.a.w. mengajarkan kepada mereka -para sahabat- jikalau mereka keluar berziarah ke kubur supaya seseorang dari mereka mengucapkan -yang artinya-: “Keselamatan atasmu semua hai para penghuni perkampungan-perkampungan -yakni kubur-kubur- dari kaum mu’minin dan Muslimin. Sesungguhnya kita semua Insya Allah menyusul engkau semua. Saya memohonkan kepada Allah untuk kita dan untukmu semua akan keselamatan.” (Riwayat Muslim)

HT: Ya mereka juga menyampaikan alasan berdasarkan hadist katanya Nabi melarang mesjid dijadikan kuburan dan saya jawab duluan mana makam Nabi atau perluasan mesjid nabawi ??? jadi yang salah pemerintah arab saudi yang merenofasi mesjid bukan makamnya ….

AN: Betul. Masjidnya saja yang digeser. Kan bisa diperluas ke arah yang berlawanan dari makam Nabi. Mau 1 km kek atau 2 km terserah. Yang penting tidak menggusur makam Nabi. Tapi sepertinya ini memang disengaja. Dulu upaya ini pernah dicoba. Sekarang mau diulangi lagi. Aneh kalau hotel2 seperti Hilton, Sheraton berdiri, makam dan ruman Nabi malah dihancurkan.

Ini Syekh Muhammad bin Abdul Wahhab menghancurkan makam Zaid bin Khaththab dgn alasan mencegah kemusyrikan. Jadi jgn heran kalau pengikunya begitu meski tidak pernah mau mengaku: Suatu ketika, Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab meminta izin pada Amir Uthman untuk menghancurkan sebuah bangunan yang dibina di atas maqam Zaid bin al-Khattab. Zaid bin al-Khattab adalah saudara kandung Umar bin al-Khattab, Khalifah Rasulullah yang kedua. Membuat bangunan di atas kubur menurut pendapatnya dapat menjurus kepada kemusyrikan.
Amir menjawab “Silakan… tidak ada seorang pun yang boleh menghalang rancangan yang mulia ini.” Tetapi Sbeliau khuatir masalah itu kelak akan dihalang-halangi oleh penduduk yang tinggal berdekatan maqam tersebut. Lalu Amir menyediakan 600 orang tentara untuk tujuan tersebut bersama-sama Syeikh Muhammad merobohkan maqam yang dikeramatkan itu.
Sebenarnya apa yang mereka sebut sebagai makam Zaid bin al-Khattab ra. yang gugur sebagai syuhada’ Yamamah ketika menumpaskan gerakan Nabi Palsu (Musailamah al-Kazzab) di negeri Yamamah suatu waktu dulu, hanyalah berdasarkan prasangka belaka. Karena di sana terdapat puluhan syuhada’ (pahlawan) Yamamah yang dikebumikan tanpa jelas lagi pengenalan mereka.
Bisa saja yang mereka anggap makam Zaid bin al-Khattab itu adalah makam orang lain. Tetapi oleh karena masyarakat setempat di situ telah terlanjur beranggapan bahwa itulah makam beliau, mereka pun mengkeramatkannya dan membina sebuah masjid di dekatnya. Makam itu kemudian dihancurkan oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab atas bantuan Amir Uyainah, Uthman bin Muammar.
Pergerakan Syeikh Muhammad tidak berhenti sampai disitu, ia kemudian menghancurkan beberapa makam yang dipandangnya berbahaya bagi ketauhidan. Hal ini menurutnya adalah untuk mencegah agar makam tersebut tidak dijadikan objek peribadatan oleh masyarakat Islam setempat. http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab

http://id.wikipedia.org/wiki/Muhammad_bin_Abdul_Wahhab

Silahkan baca Hadits:
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, katanya: “Rasulullah s.a.w. itu setiap malam gilirannya di tempat Aisyah, beliau s.a.w. lalu keluar pada akhir malam ke makam Baqi’, kemudian mengucapkan -yang artinya-: “Keselamatan atasmu semua hai perkampungan kaum mu’minin, akan datang padamu semua apa-apa yang engkau semua dijanjikan besok yakni masih ditangguhkan waktunya. Sesungguhnya kita semua ini Insya Allah menyusul engkau semua pula. Ya Allah, ampunilah para penghuni makam Baqi’ Algharqad ini.” (Riwayat Muslim)Dari Buraidah r.a., katanya: “Nabi s.a.w. mengajarkan kepada mereka -para sahabat- jikalau mereka keluar berziarah ke kubur supaya seseorang dari mereka mengucapkan -yang artinya-: “Keselamatan atasmu semua hai para penghuni perkampungan-perkampungan -yakni kubur-kubur- dari kaum mu’minin dan Muslimin. Sesungguhnya kita semua Insya Allah menyusul engkau semua. Saya memohonkan kepada Allah untuk kita dan untukmu semua akan keselamatan.” (Riwayat Muslim)Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, katanya: “Rasulullah s.a.w. berjalan melalui kubur-kubur Madinah lalu beliau menghadap kepada mereka -penghuni-penghuni kubur-kubur- itu dengan wajahnya, kemudian mengucapkan -yang artinya-: “Keselamatan atasmu semua hai para ahli kubur, semoga Allah memberikan pengampunan kepada kita dan kepadamu semua. Engkau semua mendahului kita dan kita akan mengikuti jejakmu.” Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.
[LARGE]Makam Nabi Muhammad Terancam Dihancurkan [/LARGE]
Thursday, 01 November 2012 02:23 Berita Utama
[B]Demi Proyek Miliaran Dolar AS[/B]

[B][IMG]/images/stories/andnews/makamrasulullah.jpg[/IMG]Riyadh-andalas[/B] Pemerintah Arab Saudi berencana membongkar situs warisan budaya Islam, Masjid Nabawi di Medinah yang di dalamnya terdapat makam Nabi Muhammad Saw dan dua sahabatnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq and Umar bin Khatab. Hal ini dilakukan untuk memperluas masjid tersebut.

Pengerjaan proyek perluasan masjid ini akan dilakukan segera pada akhir November. Proyek ini diperkirakan menghabiskan 6 miliar dolar AS (sekitar Rp57,7 triliun). Setelah direkonstruksi masjid ini diharapkan dapat menjadi yang terbesar di dunia, serta menampung jemaah haji hingga 1,6 juta orang.

Seperti dilansir Russian Today News, Rabu (31/10), Pemerintah Arab Saudi bersikukuh menggelar proyek. Bagi pemerintah, hal ini sangat penting untuk mengimbangi jumlah jemaah umroh dan haji, yang terus meningkat. Jumlah jemaah telah mencapai 12 juta orang setiap tahun. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah hingga mencapai 17 juta per tahun pada 2025.

Sementara itu, pembangunan berbagai bangunan pusat perbelanjaan dan hotel mewah yang terletak di dekat situs warisan budaya Islam terus dilakukan. Mereka pun akan menaikkan biaya hotel mewah di dekat Mekkah menjadi 500 dolar AS (Rp4,8 juta) per malam.

Untuk membangun masjid mewah itu, Kerajaan Saudi juga bakal membongkar Benteng Ajyad di atas sebuah bukit yang dibangun pada era Ottoman, Turki. Dalam 20 tahun belakangan Gulf Institute yang berbasis di Washington, AS, memperkirakan sudah 95 persen tempat-tempat suci hancur.

Pemerintah Arab Saudi juga merencanakan pembangunan kawasan elite besar di Jabal Omar. Kawasan ini disebut-sebut akan menjadi mutiara baru Mekkah yang terdiri dari enam hotel bintang lima, tujuh menara dengan 39 lantai, 520 restoran, dan 360 toko komersial dan pasar swalayan.
Perluasan dan pengembangan ini juga mengancam perumahan penduduk setempat. Tetapi, sejauh ini sebagian besar warga masih diam. Padahal,

“Seperti dimuat dalam Alquran, Mekkah adalah kota suci. Kota ini luar biasa, bukan kota biasa. Namun, penduduk setempat diam, tidak melawan pemerintah Wahhabi Saudi,” kata  Dr Irfan al Alawi, peneliti Islam Heritage Foundation, di Inggris, kepada RT News, Selasa (30/10).

Yang paling menyedihkan, tempat kelahiran Nabi dirobohkan menjadi perpustakaan umum, sementara rumah Siti Khadijah berubah menjadi toilet untuk umum. Perluasan masjid bakal memangsa permukiman warga, tapi sejauh ini mereka diam seribu basa.

“Mereka hanya ingin meraup keuntungan yang besar dari peziarah yang kaya. Hal ini bakal memberatkan jemaah yang kurang mampu, karena biayanya akan dinaikkan jauh lebih mahal,” ujar Al Alawi.

Irfan al-Alawi menuding diamnya kaum Muslim atas rencana itu sebagai bencana sekaligus sikap berpura-pura.

“Film tentang Nabi Muhammad baru-baru ini mengakibatkan protes (kaum Muslim) di seantero jagat, namun penghancuran tempat kelahiran Nabi, tempat dia salat, dan menegakkan Islam malah dibiarkan tanpa kecaman,” katanya, seperti dilansir surat kabar the Independent, Selasa (30/10).
Dia mengakui perluasan Masjid Nabawi memang diperlukan, tapi rencana pemerintah Negeri Dua Kota Suci itu sungguh mencemaskan.

Menurut Alawi, perluasan itu sebagian besar dilakukan di sebelah barat masjid, di mana di situ terdapat makam Nabi Muhammad bersama Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Karena itu, dia takut tiga makam ini juga bakal lenyap.

Hingga berita ini dilansir, Riyadh belum bisa dimintai komentar soal rencana penghancuran makam Nabi itu.

Lima tahun lalu, beredar selebaran dari Kementerian Urusan Islam Saudi atas rekomendasi Mufti Agung Saudi Abdul Aziz al-Syekh. Isinya mendesak penghancuran makam Nabi Muhammad, Abu Bakar, dan Umar. Seruan ini disokong para ulama Wahabi, sekte terbesar di Saudi, termasuk Syekh Ibnu al-Uthaymin.

[B]Menimbulkan Gejolak[/B]

Rencana Pemerintah Arab Saudi membongkar makam Nabi Muhammad Saw akan menimbulkan gejolak di dunia Islam. Masdar F Mas’udi, Rois Syuriah PBNU, menjelaskan jika benar, rencana tersebut hanya menunjukkan adanya paranoid keimanan.

“Alasan bahwa ada ketakutan umat Islam menjadi musyrik karena menyembah makam Nabi, itu sama sekali tidak berdasar. Orang umat juga tahu bahwa itu tidak boleh,” ujarnya kepada Kabar24, Selasa (30/10).

Mas’udi menegaskan bahwa sebagai sebuah penilasan, makam Nabi bersama makam dua sahabat Nabi adalah sebuah situs sejarah.

“Penghancuran penilasan itu menunjukkan sebuah tindak yang tidak berbudaya,” tegasnya sembari menyebutkan bahwa upaya untuk membongkar makam Nabi Muhammad mulai muncul sejak kaum Wahabi berkuasa di Arab Saudi. “Itu terjadi sejak tahun 1920-an.”

Pada tahun 1924-1925, Arab Saudi dipimpin oleh Ibnu Saud, Raja Najed yang beraliran Wahabi. Aliran ini sangat dominan di tanah Haram, sehingga aliran lain tidak diberi ruang dan gerak untuk mengerjakan mazhabnya.

Semasa kepemimpinan Ibnu Saud, terjadi eksodus besar-besaran ulama dari seluruh dunia. Mereka kembali ke negara masing-masing, termasuk para pelajar Indonesia yang sedang mencari ilmu di Arab Saudi.

Aliran Wahabi yang terkenal puritan, berupaya menjaga kemurnian agama dari musyrik dan bid’ah. Maka beberapa tempat bersejarah, seperti rumah Nabi Muhammad Saw dan sahabat, termasuk makam Nabi Muhammad pun hendak dibongkar.

Umat Islam Indonesia yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah merasa sangat perihatin kemudian mengirimkan utusan menemui Raja Ibnu Saud. Utusan inilah yang kemudian disebut dengan Komite Hijaz.

Komite Hijaz ini merupakan sebuah kepanitiaan kecil yang dipimpin oleh KH Abdul Wahab Chasbullah. Setelah berdiri, Komite Hijaz menemui Raja Ibnu Suud di Hijaz (Saudi Arabia) untuk menyampaikan beberapa permohonan, seperti meminta Hijaz memberikan kebebasan kepada umat Islam di Arab untuk melakukan ibadah sesuai dengan mazhab yang mereka anut.

Karena untuk mengirim utusan ini diperlukan adanya organisasi yang formal, maka didirikanlah Nahdlatul Ulama pada 31 Januari 1926, yang secara formal mengirimkan delegasi ke Hijaz untuk menemui Raja Ibnu Saud.

Berkat kegigihan para kiai yang tergabung dalam Komite Hijaz, aspirasi dari umat Islam Indonesia yang berhaluan Ahlussunnah wal Jamaah diterima oleh Raja Ibnu Saud. Makam Nabi Muhammad pun tidak jadi dihancurkan.(bbs/gus)
http://harianandalas.com/Berita-Utama/Makam-Nabi-Muhammad-Terancam-Dihancurkan

Rois Syuriah PBNU: Rencana Pembongkaran Makam Nabi SAW Tidak Boleh Dilakukan
Rubrik: Asia, Nasional | Kontributor: Tim dakwatuna.com – 30/10/12 | 22:50 | 14 Dhul-Hijjah 1433 H
Ada 8 komentar dan belum ada reaksi
1937 hits

Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas’udi. (ANTARA/Rezza Estili)
dakwatuna.com – Rencana Pemerintah Arab Saudi membongkar makam Nabi Muhammad SAW akan menimbulkan gejolak di dunia Islam.
Masdar F. Mas’udi, Rois Syuriah PBNU, menjelaskan jika benar, rencana tersebut hanya menunjukkan adanya paranoid keimanan.
“Alasan bahwa ada ketakutan umat Islam menjadi musyrik karena menyembah makam Nabi, itu sama sekali tidak berdasar. Orang umat juga tahu bahwa itu tidak boleh,” ujarnya kepada Kabar24, Selasa (30/10/2012).
Mas’udi menegaskan bahwa sebagai sebuah petilasan, makam Nabi bersama makam dua sahabat Nabi adalah sebuah situs sejarah.
“Penghancuran petilasan itu menunjukkan sebuah tindak yang tidak berbudaya,” tegasnya sembari menyebutkan bahwa upaya untuk membongkar makam Nabi Muhammad mulai muncul sejak kaum Wahabi berkuasa di Arab Saudi. “Itu terjadi sejak tahun 1920-an.”
Lebih jauh disebutkannya, dalam Musyawarah nasional dan konferensi besar alim ulama di Pesantren Kempek, Kab. Cirebon, soal itu juga sempat dibahas. Para ulama berpandangan sama bahwa pembongkaran makam Nabi Muhammad itu tidak boleh dilaksanakan.
Menyoal tindakan yang akan dilakukan umat Islam, Mas’udi menyebutkan bahwa hal itu pasti akan dilakukan. Namun, tentu tidak bisa diputuskan oleh satu orang melainkan harus melalui pembicaraan dengan banyak pihak.
Rencana Pemerintah Arab Saudi untuk menghancurkan makam Nabi Muhammad dan tiga masjid tertua di dunia bulan depan, memang mengejutkan.
Menurut Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Warisan Islam, sejauh ini belum ada tindakan umat Islam untuk menghalangi aksi pemerintah Saudi yang ingin menghancurkan situs bersejarah ini demi membangun mesjid terbesar dengan kapasitas 1,6 juta orang.
“Ada banyak cara mereka bisa memperluas dengan tetap mempertahankan situs Islam kuno tapi mereka justru ingin merobohkannya,” kata Irfan al-Alawi.
“Alasan mereka adalah mereka mereka ingin memperlebar dan menciptakan 20 ruangan di mesjid yang bisa menampung 1,6 juta orang. Itu tidak masuk akal. Satu-satunya hal yang mereka inginkan adalah memindahkan fokus dari tempat Nabi dikuburkan,” lanjut Alawi.
Irfan al-Alawi sudah menghabiskan 10 tahun terakhir ini meneliti rencana penghancuran Masjid Nabawi.
Rencana membuldozer bangunan bersejarah ini akan mengambil bagian sayap barat dari masjid. Dalam sayap itu, terdapat makam 2 Khalifah sekaligus sahabat Nabi, yaitu Abu Bakar dan Umar.
Penghancuran situs bersejarah ini bukanlah tindakan pertama pemerintah Arab Saudi di bawah Pemerintahan Raja Arab Saudi Abdullah.
Pada 2007 lalu, Kementerian Urusan Islam Arab Saudi merilis pamflet rencana penghancuran yang mana pamflet tersebut disusun oleh Mufti Besar Arab Saudi, Abdulaziz al-Sheikh. Pamflet tersebut berisi bahwa penghancuran kubah masjid dan meratakan makam Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Umar berdasarkan fatwa Abdulaziz al-Sheikh.
Gulf Institute mengatakan Riyad telah membuldozer 95% dari bangunan berusia 1.000 tahun di kota suci Mekah dan Madinah selama 20 tahun terakhir dengan tujuan membangun pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit dan hotel mewah.
Sementara itu, juga muncul kecurigaan bahwa penghancuran makam itu akan diiringi dengan pembangunan gedung mewah. (Kabar24/sae/bas/bisnis)

Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/10/23884/rois-syuriah-pbnu-rencana-pembongkaran-makam-nabi-saw-tidak-boleh-dilakukan/#ixzz2HRYiKLES

Fitnah, Makam Nabi Muhammad saw akan dihancurkan
SELASA, 30 OKTOBER 2012 17:28 EMAN MULYATMAN

Masjid Nabawi di Madinah

CyberSabili-JAKARTA-Pemerintah Kerajaan Arab Saudi berencana menghancurkan makam Nabi Muhammad saw yang terletak di Masjid Nabawi, Madinah. Seperti dikutip laman Fars News Agency yang dilansir Kabar24, Senin (29/10/2012), rencana tersebut dimotori Mufti Besar Arab Saudi, Abdul Aziz al-Sheikh.

Penghancuran makam Rasulullah saw itu merupakan bagian dari rencana pemerintah Arab Saudi yang akan menghancurkan seluruh situs bersejarah Islam, termasuk Masjid Nabawi dan tiga masjid lainnya yang merupakan masjid tertua di dunia.

Sebagai gantinya, pemerintah Arab Saudi merencanaakan pengembangan proyek ekspansi yang bernilai multi miliar poundsterling, sebuah rencana yang dinilai mengejutkan umat muslim di dunia.

Bahkan rencana penghancuran Masjid Nabawi di Madinah, tempat di mana Nabi Muhammad saw dimakamkan, akan dimulai bulan depan seusai musim Haji. Kemudian, di atas tanah situs paling bersejarah tersebut, pemerintah Saudi akan membangun gedung terbesar di dunia yang bisa menampung 1,6 juta orang.

Raja Arab Saudi Abdullah memang enggan melestarikan warisan arkeologi paling suci bagi dunia Islam tersebut. Karuan saja, langkahnya itu sudah mendorong kemarahan umat Islam.

Pengembangan Masjid Nabawi sebagian besar nantinya akan mengambil bagian sayap barat dari masjid. Dalam sayap itu, terdapat makam 2 khalifah sekaligus sahabat Nabi Muhammad saw, yaitu Abu Bakar Siddiq ra dan Umar bin Khatab ra.

Rencana itu sudah digulirkan sejak 2007 lalu, Kementerian Urusan Islam Arab Saudi merilis pamflet yang isinya rencana penghancuran makam Rasulullah saw dan situs bersejarah lainnya. Pamflet tersebut disusun oleh Mufti Besar Arab Saudi, Abdul Aziz al-Sheikh. Bahkan, di dalam pamflet disebutkan, penghancuran kubah masjid dan meratakan makam Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Umar berdasarkan fatwa Abdul Aziz al-Sheikh.

“Diamnya kaum Muslimin atas penghancuran Makkah dan Madinah adalah bencana dan kemunafikan terbesar,” kata Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Warisan Islam. Irfan al-Alawi sudah menghabiskan 10 tahun terakhir ini meneliti rencana penghancuran Masjid Nabawi.

“Film tentang Nabi Muhammad baru-baru ini sudah menyebabkan protes dari seluruh dunia…namun penghancuran tempat kelahiran Nabi saw, di mana beliau berdoa dan mendirikan Islam justru dibiarkan hancur tanpa kritik,” dia menambahkan. Sebagaimana kami kutip dari laman monitorindonesia.com.
Namun ketika Sabili mengkonfirmasi ke seorang tokoh di Kedubes Saudi, dia langsung membantahnya. Mufti Saudi tidak pernah memfatwakan seperti itu. Berita tersebut bersumber dari propaganda Iran, “Mereka dengki karena haji tahun ini berlangsung sukses,” katanya singkat.

http://www.sabili.co.id/internasional/fitnah-makam-nabi-muhammad-saw-akan-dihancurkan

MAKAM NABI MUHAMMAD SAW: Jika Dibongkar, Picu Gejolak Dunia Islam
JIBI
Selasa, 30 Oktober 2012 | 19:39 WIB
More Sharing ServicesShare on twitterShare on digg

JAKARTA: Rencana Pemerintah Arab Saudi membongkar makam Nabi Muhammad SAW akan menimbulkan gejolak di dunia Islam.

Masdar F. Mas’udi, Rois Syuriah PBNU, menjelaskan jika benar, rencana tersebut hanya menunjukkan adanya paranoid keimanan.

“Alasan bahwa ada ketakutan umat Islam menjadi musyrik karena menyembah makam Nabi, itu sama sekali tidak berdasar. Orang umat juga tahu bahwa itu tidak boleh,” ujarnya kepada Kabar24, Selasa (30/10/2012).

Mas’udi menegaskan bahwa sebagai sebuah petilasan, makam Nabi bersama makam dua sahabat Nabi adalah sebuah situs sejarah.

“Penghancuran petilasan itu menunjukkan sebuah tindak yang tidak berbudaya,” tegasnya sembari menyebutkan bahwa upaya untuk membongkar makam Nabi Muhammad mulai muncul sejak kaum Wahabi berkuasa di Arab Saudi. “Itu terjadi sejak tahun 1920-an.”

Lebih jauh disebutkannya, dalam Musyawarah nasional dan konferensi besar alim ulama di Pesantren Kempek, Kab. Cirebon, soal itu juga sempat dibahas. Para ulama berpandangan sama bahwa pembongkaran makam Nabi Muhammad itu tidak boleh dilaksanakan.
Menyoal tindakan yang akan dilakukan umat Islam, Mas’udi menyebutkan bahwa hal itu pasti akan dilakukan. Namun, tentu tidak bisa diputuskan oleh satu orang melainkan harus melalui pembicaraan dengan banyak pihak.

Rencana Pemerintah Arab Saudi untuk menghancurkan makam Nabi Muhammad dan tiga masjid tertua di dunia bulan depan, memang mengejutkan.

Menurut Irfan al-Alawi dari Yayasan Riset Warisan Islam, sejauh ini belum ada tindakan umat Islam untuk menghalangi aksi pemerintah Saudi yang ingin menghancurkan situs bersejarah ini demi membangun mesjid terbesar dengan kapasitas 1,6 juta orang.

“Ada banyak cara mereka bisa memperluas dengan tetap mempertahankan situs Islam kuno tapi mereka justru ingin merobohkannya,” kata Irfan al-Alawi.

“Alasan mereka adalah mereka mereka ingin memperlebar dan menciptakan 20 ruangan di mesjid yang bisa menampung 1,6 juta orang. Itu tidak masuk akal. Satu-satunya hal yang mereka inginkan adalah memindahkan fokus dari tempat Nabi dikuburkan,” lanjut Alawi.

Irfan al-Alawi sudah menghabiskan 10 tahun terakhir ini meneliti rencana penghancuran Masjid Nabawi.

Rencana membuldozer bangunan bersejarah ini akan mengambil bagian sayap barat dari masjid. Dalam sayap itu, terdapat makam 2 Khalifah sekaligus sahabat Nabi, yaitu Abu Bakar dan Umar.

Penghancuran situs bersejarah ini bukanlah tindakan pertama pemerintah Arab Saudi di bawah Pemerintahan Raja Arab Saudi Abdullah.

Pada 2007 lalu, Kementerian Urusan Islam Arab Saudi merilis pamflet rencana penghancuran yang mana pamflet tersebut disusun oleh Mufti Besar Arab Saudi, Abdulaziz al-Sheikh. Pamflet tersebut berisi bahwa penghancuran kubah masjid dan meratakan makam Nabi Muhammad, Abu Bakar dan Umar berdasarkan fatwa Abdulaziz al-Sheikh.

Gulf Institute mengatakan Riyad telah membuldozer 95% dari bangunan berusia 1.000 tahun di kota suci Mekah dan Madinah selama 20 tahun terakhir dengan tujuan membangun pusat perbelanjaan, gedung pencakar langit dan hotel mewah.

Sementara itu, juga muncul kecurigaan bahwa penghancuran makam itu akan diiringi dengan pembangunan gedung mewah. (Kabar24/sae/bas)
http://www.bisnis.com/articles/makam-nabi-muhammad-saw-jika-dibongkar-picu-gejolak-dunia-islam

No comments:

Post a Comment